ISLAM MASUK ISTANA RAJA
Mata
Diklat: Sejarah Indonesia
Guru
Pembimbing: Wahyu Handriyaningsih
Nama Kelompok:
1.
Alviana Rizke R. (03)
2.
Krismon Jayanti (22)
3.
Nunung Nur Aini (24)
4.
Purwanti (26)
5.
Siti Nurjanah (32)
6.
Tika Fitriyanti (34)
Kela X Akuntansi
2
SMK NEGERI 9 SEMARANG
Jalan Peterongan Sari 2
2013/2014
Kata
Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah swt
atas selesainya materi diskusi tentang islam masuk istana raja di Kalimantan
dan Sulawesi.
Tujuan diskusi ini untuk
menyelesaikan tugas sejarah Indonesia kompetensi islam masuk istana raja di
Kalimantan dan Sulawesi.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada:
1.
Dra. Siti Fadlilah, M.Pd selaku Kepala SMK N 9 Semarang.
2.
Dra. Wahyu Handriyaningsih, M.Pd selaku guru Mata Diklat Sejarah Indonesia.
3.
Dra.Tri Sudji Astuti selaku wali kelas X Akuntansi 2.
4.
Teman-teman
kelompok 4, yang telah bersama-sama menyusun materi diskusi Sejarah Indonesia.
5.
Teman-teman
X Akuntansi 2 yang mendorong dan memotivasi dalam penyusunan tugas ini.
6.
Semua
pihak yang tidak dapat
Pihak-pihak yang tidak di sebutkan satu
persatu.
Semoga diskusi ini bermanfaat bagi pembaca.
Smarang, 05 April 2014
Penyusun
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Salah
satu pusat pemerintahan keraton yang bersifat islam sampai sekarang masih
berfungsi. Di Indonesia, keraton memiliki peran dan possi yang sangat penting.
Selain berfungsi sebagai simbol perkembangan pemerintahan islam, kerajaan juga
menjadi lambang perjuangan kemerdekan. Islam yang masukke istana memang telah
menyamai bibit-bibit kemerdekaan dan persamaan.
Pada
bagian ini, kami akan mempelajari secara garis besar awal pertumbuhan dan
perkembangan kerajaan-kerajaan islam di Indonesia. Pebahasan ini terutama
dipusatkan pada beberapa pusat kekuasaan islam yang berada di wilayah
Kalimantan dan Sulawesi.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaiman
proses masuknya islam ke istana raja di daerah Kalimantan?
2. Bagaiman
proses masuknya islam ke istana raja di daerah Sulawesi?
C. Tujuan
Agar pembaca mengetahui tentang
sejarah islam masuk istana raja di derah Kalimntan da Sulawesi.
D. Manfaat
1. Manfaat untuk siswa
Siswa
lebih mengetahui proses maupun sejarah
masuknya islam ke istana raja di daerah Kalimantan dan Sulawesi.
2. Manfaat
untuk guru
Memberikan informasi sejarah islam
masuk ke istana raja di daerah Kalimantan dan Sulawesi.
3. Manfaat
untuk SMK N 9
Untuk menunjukan bahwa SMK N 9
siswanya dapat membuat materi diskusi tentang masuknya islam ke istana raja
khususnya di Kalimantan dan Sulawesi.
BAB II
Pembahasaan
1. Proses
masuknya islam ke istana di daerah Kalimantan.
Di Kalimantan terdapat
kerajaan yang bercorak islam, diantaraanya: Kesultanan Pasir (1516), Kesultanan
Banjar (1526-1905), Kesultanan Katawaringin, Kerajaan Pagatan (1750), Kesultanan
Sambas (1671), Kesultanan Kutai Kartanegara, Kesultanan Berau (1400),
Kesultanan Sambaliung(1810), Kesultanan Gunung Tabur (1820), Kesultanan
Pontianak (1771), Kesultanan Tidung dan Kesultanan Bulungan (1731).
Kerajaan Pontianak
Kerajaan
Pontianak terletak di Kalimantan Barat antara lain Tanjungpura dan Lawe.
Menurut berita musafir Portugis sudah mempunyai kegiatan dalam perdagangan,
baik dengan Malaka dan Jawa, kedua daerah yan di perintah oleh Pate (Adipati)
semuanya tundkpada kerajaan di Jawayang di perintah oleh Pati Unus. Tanjung
pura (Daerah Pasundan) menghasilkan
komoditi emas, berlian dan banyak bahan makanan. Pada abad ke-17 kedua kerajaan
itu berada di bawah pengaruh kekuasaan kerajaan Mataram terutama dalam upaya
perluasan politik menghadapi ekspansi politik VOC.
Kota
Waringin yang kini masuk wilayah Kalimantan baratpada masa kerajaan Banjar
sudah masuk dalam pengaruh Mataram, sejak abad ke-16. Sekitar abad ke-18 atau
1720 ada rombongan pendakwah dari Tarim (Had Ramaut) untuk mengajarkan membaca
Al-Qur’an, Ilmu Fiqih dan Ilmu Hadist. Syarif Idrus pergi ke Mampawah kemudian
menyusuri sungai memasuki kapuas kecil yang menjadi cikal bakal kota pontianak.
Syarif Idrus di angkat menjadi pemimpin utama dengan gelar Syarif Idrus ibn
Abdurrahman al-Aydrus memindahkan kota dengan pembuatan benteng atau kubu dari
kayu-kayuan.
Sejak itu Syarif Idrus di knal
sebagai Raja Kubu. Syarif Idrus yang mempunyai nama lengkap Syarif Idrus al- Aydrus ibn Abdurrahman ibn Ali in Hassan
ibn Alwi ibn Abdullah ibn Husin ibn Abdullah al-Aydrus dan yang di kenal
sebagai Raja Kubu, memerintah pada 1199-1209 H atau 1779-1789 M.
Cerita lainnya, pendakwah dari Tarim
( Hadramaut) mengajarkan islam dan datang ke Kalimantan bagian barat terutama
ke Sukadana ialah Habib Husin al-Gadri, yang semula singgah si Aceh lalu ke
Jawa sampai di Semarang. Ia bertemu dengan pedagang Arab namanya Syaikh, karena
itu Habib al-Gadri berlayar ke Sukadana. Setelah wafat Ia digantikan oleh
putranya bernama pangeran Sayid Abdurrahman Nurul Alam. Ia mendirikan keraton
dan Masjid Agung di Pontianak lalu ia di gantikan oleh Syarif Kasim ibn
Abdurrahman al-Gadri pada 1808-1828.
2. Proses
masuknya islam ke istana raja di daerah Sulawesi
Di Sulawesi terdapat kerajaan islam
diantaranya Gowa Tallo, Bone, Wajo, Sopeng dan kesultanan Buton. Dari
kerajaan-kerajaan itu yang paling terkenal adalah kerajaan Gowa Tallo.
Kerajaan Gowa Tallo
Sebelum
menjadi kerajaan islam kerajaan ini sering berperang dengan kerajaan lain di
Sulawesi selatan seperti Luwu, Bone, Sopeng, dan Wajo. Kerajaan Wajo menjadi
daerah taklukan Gowa, menurut hikayat Wajo. Sejak kerajaan Gowa resmi sebagai
kerajaan islam pada 1605, maka Gowa meluaskan politiknya agar kerajaa-kerajaan
lainnya juga memeluk islam dan tuduk kepada kerajaan Gowa Tallo.
Di
Sulawesi selatan islamisasi makimantap dengan adanya para mubalig yang disebut
Datto Tallu (Tiga Dato), yaitu Dato’ Ri Bandang ( Abdul Makmur atau Khatib
Tunggal), Dato’ Ri Pattimang (Dato’ Sulaemana atau Khatib Sulung), dan Dato’ Ri
Tiro (Abdul Jawad atau Khatib Bungsu) yang berasal dari Kolo tengah,
Minangkabau. Mubalig yang mengislamkan raja Luwu yaitu Dato’ La Patiware’ Daeng
Parabung dengan gelar Sultan Muhammdad pada 15-16 Ramadhan 1013 H (4-5 Februari
1605 M). Di susul raja Gowa dan Talloyaitu Karaeng Matawoya dari Tallo yang
bernama I Mallingkang Daeng Manyonri (Karaeng Tallo) mengucapkan Syahadat pada
jum’at sore, 9 Djumadil Awal 1014 H atau 2 September 1605 M gelar Siltan
Abdullah. Selanjutnya Karaeng Gowa I Manga Rangi Baeng Manrabbia mengucap
syahadat pada jum’at, 19 Rajjab 1016 H atau 9 November 1607 M. Karena banyaknya
tantangan dari kaum bangsawan Gowa maka ia meninggalakan Sulawesi selatan dan
pergi ke Banten. Di Banten Ia di terima oleh Sultan Ageng Tirtayasa bahkan
dijadikan menantu dan di angkat sebagai mufti di kesultanan Banten.
Perjuangan
Sultan Hasanuddin dalam mempertahankan kedaulatannya terhadap upaya penjajahan
politik dan ekonomi kompeni (VOC) Belanda. Setelah kapal Portugis yang di
rampas oleh VOC pada masa Gubernur Jendral.J.P.Coen di dekat perairan Malaka ternyata
di kapal tersebut ada orang Makasar. Ia mendapat berita tentang pentingnya
pelabuhan Sombaopu sebagai pelabuhan transit.
Tahun
1634 VOC memblokir kerajaan Gowa tetapi gagal. Peperangan berhenti pada tahun antara
1637-1638. Pada tahun 1638 terjadi perampokan kapal orang Bugis yang bermuatan
kayu cendana, muatannya telah di jual kepada orang portugis. Perang ini
berhenti setelah terjadi perjanjian Bongaya pada 1667 yang merugikan Gowa
Tallo.
BAB III
Penutup
A.
Simpulan
Dari hasil pembahasan
di atas dapat di simpulkan bahwa sejarah mauknya islam ke istana raja di
Indonesia, yakni di Kalimantan san Sulawesi di pengaruhi oleh kehidupan
politik, ekonomi serta kehidupan sosial atau budya.
Berdasarkan uraian pada
bab pembahasan, kita dapat mengetahui beberaa kerajaan islam yang masuk di
Kalimantan dan Sulawesi.
Berikut kerajaan islam
yang ada di Kalimantan:
1.
Kesultanan Pasir
2.
Kesultanan
Banjar
3.
Kesultanan
Waringin
4.
Kerajaan Pagatan
5.
Kesultanan Sambas
6.
Kesultanan Kutai
Kartanegara
7.
Kesultanan Beray
8.
Kesultanan
Sambaliung
9.
Kesultanan
Gunung Tabur
10.
Kesultanan Pontianak
11.
Kesultanan Bulungan
Dan berikut kerajaan islam yang masuk di daerah
Sulawesi:
1.
Gowa Tallo
2.
Bone
3.
Wajo
4.
Sopeng
5.
Kesultanan Buton
B.
Saran
Sebaiknya kita
lebih mengetahui sejarah masuknya kerajaan-kerajaan yang bercorak islam ke
Indonesia, baik di wilyah Kalimantan, Sulawesi maupun yang lain, dengan cara
membaca buku-buku sejarah atau internt untuk mrlihat info sejarah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar